Menghidupi Ombak Perjuangan Yos Sudarso di Tengah Arus Globalisasi

Yos Sudarso
“Kobarkan semangat pertempuran, Macan Tutul tenggelam dalam pertempuran laut secara gentleman and brave (kesatria dan berani).”
Nilai-nilai Yos Sudarso: Teladan Moral untuk Generasi Kini
Yos Sudarso adalah salah satu tokoh yang memiliki andil besar dalam sejarah bangsa Indonesia. Ia dikenal sebagai sosok yang memiliki jiwa patriotisme tinggi, jujur, sederhana, mendahulukan kepentingan orang lain, dan menjunjung tinggi nilai pendidikan. Meskipun hidup di era yang berbeda dengan kita, sikap-sikap yang dimilikinya tetap relevan dan sangat dibutuhkan di zaman sekarang. Nilai-nilai tersebut penting, tidak hanya dalam hal-hal kecil seperti perilaku sehari-hari, tetapi juga dalam menghadapi berbagai permasalahan besar yang dapat memengaruhi kedaulatan bangsa Indonesia.
Cinta Tanah Air di Tengah Globalisasi: Belajar dari Sikap Patriotisme Yos Sudarso
Salah satu faktor pengaruh negara yang berdaulat adalah keberadaan rakyat yang mencintai tanah air mereka. Di tengah derasnya arus globalisasi, pertukaran informasi dan budaya asing menjadi lebih mudah. Keterbukaan ini dapat mengikis nilai cinta tanah air dan kepedulian terhadap pelestarian bangsa. Sikap patriotisme Yos Sudarso menjadi hal yang penting untuk dimiliki generasi penerus bangsa agar dapat menghadapi tantangan globalisasi.
Kejujuran sebagai Pilar Integritas Bangsa: Meneladani Yos Sudarso
Indonesia memiliki sejarah panjang dalam praktik ketidakjujuran seperti korupsi sejak orde lama. Demonstrasi besar-besaran yang terjadi di seluruh Indonesia pada akhir Agustus 2025 lalu menjadi bukti keberadaan praktik ini hingga sekarang. Mohammad Hatta berpendapat korupsi akan menghancurkan cita-cita negara hukum yang adil dan makmur, merusak pembangunan, dan menyebabkan kemakmuran rakyat jauh dari harapan.
Meskipun telah terbentuk Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), tindakan korupsi tetap merajalela di antara para petinggi bangsa. Praktik korupsi juga tidak sejalan dengan ajaran Kitab Suci yaitu Imamat 19:11 yang menyatakan “Janganlah kamu mencuri, janganlah kamu berbohong dan janganlah kamu berdusta seorang kepada sesamanya”. Sebagai rakyat Indonesia, kita perlu memiliki pendirian kuat dalam kejujuran agar dapat meminimalisasi praktik korupsi di masa depan. Salah satu penerapannya adalah sikap Yos Sudarso yang selalu berdedikasi pada tugasnya dan tidak pernah memanfaatkan posisinya untuk kepentingan sendiri atau alasan yang tidak benar.
Kesederhanaan versus Gaya Hidup Duniawi: Refleksi dari Nilai Yos Sudarso
Keberadaan internet yang canggih, penggunaan sosial media seperti instagram dan tiktok memiliki pengaruh besar pada kehidupan manusia. Seringkali sosial media menyebabkan meningkatnya gaya hidup hedonisme dan konsumerisme akibat fenomena “flexing” yang banyak dilakukan oleh influencer atau content creator.
Matius 6:19-21 mengatakan “Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya. Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di surga; di surga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya. Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada”. Ayat ini mengingatkan kita untuk tidak mengejar keinginan duniawi, melainkan mengejar kehidupan surgawi dengan hidup sederhana dalam rasa syukur. Sebagaimana yang dilakukan oleh Yos Sudarso selama masa hidupnya seperti menolak pembaruan seragam dan atribut karena merasa hal itu bukan prioritas. Kita dapat meneladaninya dengan menolak keinginan daging kita dan hidup berkecukupan dengan syukur.
Melampaui Diri Sendiri: Pelajaran Pelayanan dan Pengorbanan ala Yos Sudarso
Perkembangan teknologi yang pesat menyebabkan peningkatan sikap individualisme dalam kehidupan bermasyarakat akibat mudahnya akses banyak hal (informasi, hiburan, dll.) dalam genggaman tangan masing-masing. Hal ini membuat banyak orang lebih sibuk dengan dirinya sendiri, kurang peduli dengan lingkungan sekitar, bahkan kadang mengabaikan relasi sosial secara nyata. Padahal, manusia diciptakan sebagai makhluk sosial yang saling membutuhkan satu sama lain.
Filipi 2:3-4 mengingatkan kita, “dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri; dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga.” Ayat ini menegaskan pentingnya hidup rendah hati dan saling memperhatikan sesama. Semasa hidupnya, Yos Sudarso selalu mendahulukan kepentingan orang lain dan negara diatas kepentingannya sendiri seperti mengorbankan dirinya bersama KRI Macan Tutul sebagai tameng agar dua kapal lainnya bisa mundur dan selamat. Kita dapat meneladani Yos Sudarso dengan menahan diri dari sikap egois yang berlebihan.
Pendidikan sebagai Kunci Kemajuan Bangsa: Nilai Yos Sudarso dalam Pendidikan
Pendidikan adalah pondasi dasar bangsa yang maju. Pendidikan yang berkualitas akan menghasilkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan mampu mendukung perkembangan bangsa. Sebagai generasi penerus bangsa, sudah selayaknya kegiatan belajar menjadi kewajiban kita agar dapat menghadirkan generasi emas yang dapat membawa perkembangan pada bangsa kita. Yos Sudarso telah memberikan teladan yang cemerlang bagi kita, para pelajar.
Pasal 31 ayat (1) UUD NRI Tahun 1945 menegaskan bahwa “Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan.” Artinya, pendidikan merupakan hak yang harus dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh setiap warga negara, sekaligus menjadi tanggung jawab untuk menjalankannya dengan sungguh-sungguh. Belajar bukan hanya untuk kepentingan pribadi, melainkan juga demi memajukan bangsa dan negara.
Sebagai pelajar, meneladani semangat juang Yos Sudarso berarti kita harus berdisiplin, berkomitmen, dan tidak mudah menyerah dalam proses belajar. Pendidikan bukan sekadar mengejar nilai, tetapi membentuk karakter, memperluas wawasan, serta mempersiapkan diri menjadi generasi yang mampu menghadapi tantangan globalisasi dengan tetap menjunjung tinggi nilai Pancasila dan kecintaan pada tanah air. Dengan pendidikan, kita dapat melanjutkan perjuangan para pahlawan dalam menjaga dan memajukan bangsa Indonesia.
ANGGOTA:
Judah Faith Lemuel Susanto XII-C2/20
Justin Sugandho Wong XII-C2/21
Madeleine Phoebe Trixie XII-C2/26
Michelle Jen XII-C2/29
Natasha Miracle Alamsyah XII-C2/31
Vania Petrina Pudji XII-C2/38
Willibrordus Dean Ardiyanto XII-C2/39