Agustinus Adisutjipto merupakan salah satu pahlawan nasional Indonesia yang beragama Katolik yang jasanya besar bagi Indonesia. Beliau membentuk cikal bakal dari angkatan udara Indonesia dan telah membantu perjuangan Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaannya, seperti ketika beliau mengirim obat ketika Indonesia kekurangan obat. Meskipun perjuangan tersebut terasa singkat, tidak dimungkiri bahwa perjuangannya masih memiliki dampak besar bagi Indonesia hingga saat ini.
Sekian berjalannya waktu, Indonesia telah berkembang menjadi negara yang berdaulat dan diakui dunia internasional. Namun ini bukan artinya Indonesia telah membereskan masalah / isu. Memangsekarang isunya bukan lagi bentuk perlawanan fisik, namun masih banyak isu yang bukan bersifat fisik, baik yang sudah ada sejak pembentukan NKRI seperti KKN, kesenjangan sosial, dandiskriminasi; maupun yang mulai bermunculan pada zaman sekarang seperti pengaruh globalisasidan budaya luar negeri. Jika masalah tersebut tidak diatasi, maka Indonesia berpotensi runtuh dan rentan terhadap masalah internal maupun ancaman eksternal. Jika kita melihat kembali ke cerita Adisutjipto, perjuangan beliau telah mengajarkan berbagai nilai seperti rela berkorban, mementingkan kepentingan bersama, dan masih banyak lagi. Nilai-nilai tersebut bukan hanya positif, namun masih relevan untuk mengatasi masalah yang dialami Indonesia pada saat ini.
Nilai keberanian dan sikap rela berkorban yang ditunjukkan oleh Adisutjipto bukan sekadar cerita masa lalu, tapi benar-benar bisa jadi panutan hari ini. Salah satu contohnya yang paling menyentuh adalah ketika ia tetap nekat menerbangkan pesawat Dakota VT-CLA pada 29 Juli 1947. Belanda pada saat itu telah mengancam wilayah udara Yogyakarta, dan kemungkinan pesawatnya ditembak jatuh sangat tinggi. Tapi Adisutjipto tetap terbang, karena menurutnya rakyat yang butuh bantuan lebih penting dari keselamatannya sendiri. Semangat seperti ini jarang ditemukan, tapi bukan berarti tidak ada. Di tengah situasi sosial yang makin kompleks, kita masih melihat orang-orang yang berani turun ke jalan, menuntut keadilan lewat demo damai atau gerakan sosial, walaupun mereka sadar resikonya tinggi. Keberanian seperti itu sangat mencerminkan semangat Adisutjipto—mendahulukan kepentingan bersama ketimbang kepentingan pribadi.
Tapi, kalau kita lihat dari sisi lain, tidak sedikit juga orang sekarang yang justru enggan ambil risiko. Banyak yang memilih diam karena takut kehilangan kenyamanan hidupnya, walaupun mereka tahu ada yang nggak beres. Padahal, tantangan zaman sekarang—seperti korupsi atau dampak negatif globalisasi—tidak bisa dihadapi sendirian. Dibutuhkan keberanian kolektif, sama seperti yang dulu ditunjukkan Adisutjipto. Meski akhirnya pesawatnya ditembak jatuh, keberaniannya tetap jadi simbol penting bahwa kemajuan bangsa memang butuh pengorbanan. Kalau generasi sekarang bisa meneladani itu, mereka nggak akan gampang takut. Mereka justru bisa jadi garda terdepan dalam menjaga keadilan dan keutuhan negeri ini.
Selain keberanian, Adisutjipto juga meneladankan nilai altruisme, yaitu sikap mendahulukan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi. Ia tidak pernah mengejar keuntungan atau popularitas, melainkan mengabdikan hidupnya demi bangsa yang masih berjuang mempertahankan kemerdekaan. Nilai ini sangat relevan dengan kondisi saat ini, ketika banyak orang cenderung lebih fokus pada kenyamanan atau kepentingan pribadi. Padahal, bangsa ini hanya bisa maju jika warganya berani peduli terhadap sesama. Altruisme dapat diwujudkan dalam hal-hal sederhana, seperti membantu masyarakat yang membutuhkan, ikut serta dalam kegiatan sosial, atau berprestasi untuk mengharumkan nama Indonesia. Semangat seperti inilah yang perlu ditumbuhkan agar bangsa tetap solid dan kuat menghadapi tantangan zaman.
Relevansi perjuangan Adisutjipto bagi bangsa Indonesia saat ini sangat besar. Adisutjipto adalah pahlawan nasional Indonesia yang beragama katolik dan perintis pendidikan penerbangan yang berjuang mempertahankan kemerdekaan melalui udara, bahkan rela mengorbankan nyawanya demi bangsa. Semangat nasionalisme dan pengabdian yang ditunjukkan Adisutjipto menjadi teladan bagi generasi muda untuk menempatkan kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi. Dalam konteks modern, perjuangannya mengingatkan kita akan pentingnya kemandirian dan kedaulatan baik dalam bidang pertahanan, teknologi maupun sumber daya lainnya. Selain itu keteladanan moral dan kepemimpinannya menjadi inspirasi agar Indonesia memiliki pemimpin yang berintegritas, berani, rela berkorban dan bertanggung jawab. Pengorbanannya yang dilakukan di usia muda pun menjadi dorongan bagi generasi sekarang untuk berkontribusi aktif dalam pembangunan bangsa, terutama melalui penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi agar Indonesia mampu bersaing di era globalisasi.